Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
goodnewsfromindonesia.id

Kenali, Sulawesi Tenggara Memiliki 7 Jenis Alat Musik Tradisional 

Posted on

Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara – Sulawesi Tenggara atau disingkat dengan sultra adalah provinsi di Indonesia yang letaknya di tenggara pulau Sulawesi. Ibu kota Sulawesi Tenggara bernama Kendari.

Jika dilihat dari sisi geografis, Provinsi ini terletak di bagian selatan garis khatulistiwa tepatnya antara 02°45′ – 06°15′ Lintang Selatan dan 120°45′ – 124°30′ Bujur Timur.

Bahkan, daerah ini juga memiliki wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).

Bukan hanya itu saja, provinsi ini juga dikenal dengan keindahan alamnya, warisan budaya seperti alat musik yang dapat mempengaruhi budaya daerah di provinsi tersebut.

Tentu saja setiap alat musik tradisionalnya mempunyai cerita sejarah dan keunikannya masing-masing. Katanya,

dulu daerah Sulawesi Tenggara merupakan tempat pemerintahan Kesultanan kerajaan Nusantara hingga tahun 1952. Sehingga, hal tersebut membuat Provinsi ini semakin kaya akan budaya leluhur yang mempunyai nuansa kerajaan.

Namun ada beberapa peninggalan yang dapat di kunjungi di Provinsi ini, yaitu Istana Kamali Kara, Istana Kasulana Tombi, Kamali Bata dan masih banyak lagi tempat wisata alam maupun budayanya. 

Jenis-Jenis Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara juga termasuk salah satu wilayah yang mempunyai kebudayaan yang khas dengan berbagai jenis. Setiap alat musik tersebut pastinya memiliki bentuk, suara, keunikan yang berbeda-beda.

Tunggu apa lagi? Yuk kenali berbagai jenis alat musik tradisional Sulawesi Tenggara!

1. Ore-Ore Nggae

Ore-Ore Nggae
kaltaraprov.go.id

Ore-Ore Nggae merupakan salah satu alat musik tradisional yang cukup populer di masyarakat. Bahan yang digunakan untuk pembuatannya yaitu bambu dan rotan.

Jika dilihat secara sekilas, bentuk alat musik ini seperti kayu kecil yang letaknya di antara dawai dan badan. Bahkan, bentuknya juga mirip seperti alat musik Gendang, namun bentuknya lebih kecil daripada gendang pada umumnya.

Untuk memainkannya membutuhkan peran kedua tangan, dimana posisi badan pemain duduk, kemudian alat musik ini diposisikan miring di depannya.

Setelah itu, tangan kanan berperan sebagai memetik alat musik tersebut dan tangan kiri berperan untuk menutup lubang tempat sumber suara yang akan dihasilkan.

Menurut masyarakat setempat, alat musik ini dipercaya sebagai ungkapan ekspresi seorang gadis yang mau mengungkapkan perasaan cintanya kepada seorang pria yang disukainya.

Baca juga: Alat Musik Tradisional Yogyakarta

2. Gambus

Gambus
kibrispdr.org

Alat musik tradisional yang berasal dari Timur Tengah, yaitu gambus yang bentuknya mirip seperti mandolin.

Menurut sejarah, alat musik ini masuk ke Indonesia sebab adanya pengaruh dari penyebaran agama Islam di beberapa daerah yang ada di Indonesia, nah salah satunya yaitu di Sulawesi Tenggara.

Namun dengan berjalanya waktu, alat musik ini akhirnya dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu. Bukan cuma lagu berbahasa Arab saja yang seperti aslinya, namun juga bisa berbahasa Melayu.

Teknik memainkan alat musik ini sama seperti gitar, yaitu dengan cara dipetik. Jadi, semakin banyak senar instrumen ini, maka bunyi yang dihasilkan pun berbeda-beda pula.

Akan tetapi, bunyi yang dihasilkannya cuma suara melodi saja, sehingga alat musik ini juga bisa dimainkan bersama alat musik lain. Hal tersebut disebabkan, munculnya istilah orkes gambus.

3. Kanda Wuta

Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara berikutnya yaitu kanda wuta. Dimana, alat musik ini dibuat dari tanah liat, rotan, kayu dan pelepah sagu.

Untuk memainkannya cukup mudah, caranya dengan dipukul menggunakan alat pemukul khusus yang terbuat dari kayu. Akan tetapi, alat musik ini dapat dimainkan hanya selama tiga malam lamanya.

  • Malam pertama, terbit empas bulan di langit (Melamba).
  • Malam kedua, terbit lima belas bulan di langit (Mata Omehe).
  • Malam ketiga, terbit enam belas bulan di langit (Tombara Omehe).

Selain itu, alat musik ini juga sering digunakan untuk mengiringi tarian lulo ngganda. 

4. Seruling Bambu

Seruling Bambu
slatic.net

Hanya sedikit orang yang tahu, bahwa seruling bambu ternyata juga salah satu alat musik tradisional khas Sulawesi Tenggara. Dimana, jenis serulingnya pun ada beraneka ragam, mulai dari yang kecil, sedang hingga besar.

Alat musik ini juga sama seperti seruling pada umumnya yang dimainkan dengan cara ditiup menggunakan mulut, kemudian tangan sembari menutup dan membuka lubang pada badan seruling sehingga dapat menghasilkan bunyi yang khas dan sesuai.

Biasanya, alat musik ini digunakan untuk pengiring tambahan kesenian musik maupun sarana hiburan. Katanya, alat musik ini juga dapat digunakan untuk memanggil ular.

5. Dimba Nggowuna – Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara 

Dimba Nggowuna Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
pariwisataindonesia.id

Dalam bahasa Indonesia, dimba nggowuna artinya gendang bambu. Sesuai dengan namanya, sebab alat musik tradisional khas Sulawesi Tenggara ini terbuat dari bambu dan rotan.

Jika dilihat sekilas, alat musik ini mirip seperti alat musik Ore-Ore Nggae, namun Ore-Ore Nggae ada lubang resonator di permukaan alat musiknya. Sementara itu, pada permukaan alat musik ini nggak ada lubang resonatornya.

Akan tetapi, ada rongga dalam  bambu utuh pada alat musik ini sebagai resonator, fungsinya untuk memperkuat frekuensi suara bunyi yang dihasilkan.

Kemudian, rotan panjangnya dibentangkan yang berfungsi sebagai penghasil gelombang bunyinya.

Dulu, alat musik ini sering dimainkan untuk hiburan para wanita saat tengah sibuk menenun. Namun perlu diketahui bahwa pada zaman Neolitikum, ukuran alat musik ini sekitar 40 hingga 45 cm.

Dengan berkembangnya zaman seperti sekarang mengakibatkan bahwa alat musik suku Tolaki saat di gua ini pun sudah tergantikan dengan alat musik modern.

6. Bassi – Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara 

Bassi Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
pariwisataindonesia.id

Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara selanjutnya yaitu bassi. Alat musik ini merupakan seperangkat potongan batang bambu yang berjumlah 10 buah.

Untuk memainkannya pun cukup mudah, caranya dengan dipukul menggunakan alat pemukul khusus yang terbuat dari rotan.

Dari 10 buah bambu alat musik tersebut tentu saja mempunyai panjang yang berbeda-beda dengan setiap lubang di bagian pangkalnya. Sehingga pada saat dimainkan, alat musik ini menghasilkan suara bunyi nada yang berbeda-beda juga.

Biasanya, alat musik ini sering dimainkan untuk mengiringi tarian, mengiringi nyanyian lagu-lagu daerah, hiburan, menyambut tamu kehormatan dan lain sebagainya.

7. Lado-Lado – Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara 

Lado-Lado Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
blogspot.com

Alat musik tradisional khas Sulawesi Tenggara yang terakhir yaitu lado-lado. Dimana, lado-lado juga termasuk dalam jenis idiofon, yaitu alat musik yang bisa menghasilkan bunyi khas dengan cara dipukul menggunakan alat  pemukul khusus.

Bahkan, bisa juga mengatur tempo supaya menghasilkan nada yang khas dan indah. Untuk membuat alat musik ini pasti memerlukan bahan dasar seperti kayu atau bambu. Kemudian kayu tersebut akan dibentuk seperti gitar pada umumnya.

Kalau dilihat secara teliti, jenis alat musik satu ini terlihat cukup sulit dari yang dibayangkan. Sebab, bentuknya juga mirip seperti alat musik Gambus.

Itulah sekilas tentang berbagai jenis alat musik yang sudah dijelaskan di atas. Nah, gimana? Sekarang kita sudah lebih tahukan, bahwa nusantara yang kaya bukan cuma hasil dari turun temurun saja.

Akan tetapi kaya juga dengan akulturasi budaya luar yang dapat mengiringi dengan baik dan diterima masyarakat luas sampai sekarang. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments