Alat Musik Tradisional Yogyakarta
akamaized.net

Mengulik 7 Alat Musik Tradisional Yogyakarta Serta Penjelasannya

Posted on

Alat Musik Tradisional Yogyakarta – Yogyakarta atau sering dipanggil Jogja ini merupakan salah satu kota yang sangat populer dengan berbagai macam makanan khasnya, terutama gudeg.

Bukan hanya makanan saja, kota ini juga memiliki variasi tempat wisata yang keindahan alamnya nggak jauh berbeda dengan kota lainnya. Namun, salah satu yang cukup populer, yaitu malioboro.

Sementara itu, Yogyakarta pun memiliki kelebihan dalam bidang kesenian lokalnya, termasuk alat musik tradisional khas Yogyakarta.

Dengan adanya alat musik tersebut, wajib kita lestarikan di era perubahan teknologi yang sudah semakin canggih. Hal tersebut bertujuan agar keberadaannya nggak tergantikan oleh alat musik modern lain yang sudah semakin maju.

Jenis-Jenis Alat Musik Tradisional Yogyakarta

Sudah nggak bisa dipungkiri lagi bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dengan keunikan budaya yang khas.

Ada berbagai macam jenis  kesenian dan kebudayaan daerah yang mewarnai adat istiadat khas Yogyakarta, salah satunya alat musik tradisional. Lantas, apa saja sih alat musik tersebut? Mari simak ulasan berikut!

1. Alat Musik Peking

Alat Musik Peking
aliyuncs.com

Peking adalah sebuah alat musik tradisional Yogyakarta yang masuk ke dalam jenis alat musik saron. Dalam kesenian Gamelan Jawa, alat musik ini sering disebut dengan saron panerus.

Sedangkan di daerah Jawa Tengah, alat musik ini disebut dengan saron, panacah, cente, slukat dan penitil. Namun perlu diketahui bahwa, alat musik ini dapat menghasilkan nada suara yang paling tinggi daripada jenis golongan saron lainnya.

Di mana, alat musik ini memiliki 6 hingga 7 bilah lempengan logam yang akan disusun di atas bingkai kayu. Kemudian, bingkai kayu tersebut dibentuk semenarik mungkin sehingga berperan sebagai resonator.

Teknik memainkannya cukup mudah, caranya dengan dipukul pada bidang bilah lempengan menggunakan alat pemukul khusus. Sehingga nantinya menghasilkan nada yang bervariasi sesuai dengan ukuran dan ketebalan pada bilah logam tersebut. 

Baca juga: Alat Musik Tradisional yang Dimiliki Provinsi Sumatera Selatan

2. Gong Kemodhong

Gong Kemodhong
i0.wp.com

Secara Istilah gong kemodhong berasal dari bahasa Jawa yang terdiri dari 2 suku kata yakni gong dan kumokodong. Bahan yang digunakan untuk membuat alat musik ini, yaitu 2 bilahan besi atau perunggu.

Di mana, ukuran panjangnya masing-masing sekitar 45 cm dan lebarnya sekitar 25 cm. Sedangkan untuk tempat gongnya terbuat dari kayu kayu Waru atau sering disebut dengan kayu tahun.

Fungsi alat musik ini sangat penting, bahkan dapat dibilang sangat fundamental.

Sebab, hampir semua gendhing-gendhing (lagu) yang dimainkan oleh gong kemodhong bisa dijadikan sebagai pedoman untuk mengawali maupun mengakhiri sebuah lagu tersebut.

Secara umum, alat musik ini dimainkan oleh satu orang dewasa atau remaja yang sudah mahir dalam memukul gong tersebut.

Cukup banyak masyarakat yang memainkan alat musik ini dalam kesenian Siteran dari dukuh Ponggok, Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Jetis, Bantul.

Bahkan, sering juga dimainkan saat peringatan hari-hari besar (peristiwa penting), dalam acara hajatan seperti mantu, tetakan dan tetesan. 

3. Krumpyung – Alat Musik Tradisional Yogyakarta

Krumpyung
republika.co.id

Krumpyung menjadi salah satu bagian dari seni musik tradisional yang berasal dari dusun Tegiri desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Yogyakarta dan sering dijumpai di daerah Kulon Progo.

Biasanya, alat musik ini sering dimainkan dengan iringan alat musik yang dibuat dari bahan bambu juga. Bahkan, alat musik ini juga membawakan lagu seperti Campur sari, langgam Jawa, uyon-uyon dan langgam Jawa.

Di mana, Langgam Jawa merupakan bentuk perubahan dari alat musik keroncong yang masuk ke dalam jenis idiom musik tradisional Jawa. Nada yang dihasilkan pun hampir mirip seperti gamelan Jawa yang menggunakan pelog dan laras slendro.

Untuk memainkan alat musik ini pun mudah, caranya dengan dipukul menggunakan alat pemukul khusus yang terbuat dari bambu.

Kesenian tersebut tentu mempunyai keunikannya sendiri, salah satu nada yang digunakan biasanya yaitu Pelog dan Slendro.

Namun sayangnya dalam kesenian ini terdapat Gong tiup yang ikut ambil bagian. Biasanya, alat musik ini sering dimainkan dalam hari kemerdekaan Indonesia yang berfungsi untuk menyambut tamu-tamu terhormat yang datang dari Istana Negara.

4. Demung

Demung
wikimedia.org

Alat musik tradisional Yogyakarta yang banyak dikenal masyarakat yaitu demung. Demung menjadi salah satu instrumen gamelan yang masuk ke dalam jenis alat musik balungan.

Umumnya, terdapat dua buah demung yang suara versusnya nggak sama (slendro dan pelog).

Alat musik ini berbeda dengan saron, di mana memiliki wilahan yang berbahan tipis dan ukurannya bertambah lebar sehingga menghasilkan suara yang terdengar rendah.

Untuk memainkannya dengan cara dipukul maupun ditabuh, namun teknik menabuhnya pun nggak boleh sembarangan ada yang menabuh sesuai dengan ketentuan suaranya dan ada juga menabuh dengan bergantian di antara demung pertama dan ke-2.

Sehingga menghasilkan suara yang beragam. Alat pemukulnya terbuat dari kayu yang dibentuk palu, yang mana ukurannya cukup besar dan lebih berat daripada saron. 

5. Gong Sebul

Gong Sebul
docplayer.info

Alat musik tradisional khas Yogyakarta selanjutnya yaitu gong sebul. Di mana, alat musik ini dibuat dari bahan dasar bambu yang bentuknya tidak seperti gong pada umumnya, namun bentuknya panjang seperti bambu pethung.

Untuk menghasilkan nada pun tergantung dari seberapa besar ukuran bambunya. Selain itu, teknik memainkan alat musik ini pun tidak dipukul seperti gong pada umumnya, namun dimainkan dengan cara ditiup.

Biasanya, alat musik ini dimainkan secara bersamaan dengan alat musik lain, seperti peking, demung, kendang, saron, bonang, kempul dan gambang.

6. Gejog Lesung – Alat Musik Tradisional Yogyakarta

Gejog Lesung
wikimedia.org

Kesenian gejog lesung adalah salah satu alat musik tradisional Yogyakarta yang cukup populer di kalangan masyarakat. Biasanya, alat musik ini dimainkan sebagai bentuk ucapan syukur atas berlimpahnya hasil panen.

Dulu, alat musik ini berfungsi untuk memisahkan padi dari batangnya, sehingga menumbuk padi dengan lesung sangat menguras waktu dan tenaga. tetapi dengan berjalannya waktu semuanya menjadi lebih mudah dan cepat.

Di sebuah tempat di desa Giriharjo, terdapat kesenian tradisional yang masih dapat dijumpai walaupun cuma hanya tradisi. Misalnya seperti saat festival kesenian, peramai lomba-lomba seperti lomba 17 Agustus, hiburan dan lain sebagainya.

7. Siter

Siter
orami.co.id

Alat musik tradisional Yogyakarta yang terakhir yaitu siter. Alat musik ini memiliki 11 dan 13 pasang senar yang kalau kedua sisinya direntangkan ada kotak resonatornya.

Biasanya, senar siter tersebut dimainkan menggunakan ibu jari, kemudian jari lainnya berfungsi untuk menahan getaran saat senar tersebut dipetik.

Pada satu senar dibuat dengan nada pelog, sedangkan senar yang lain dibuat dengan nada slendro. Menariknya lagi, untuk memainkan alat musik ini harus dimasukkan terlebih dahulu ke dalam sebuah kotak.

Gimana? Cukup menarik dan beragam bukan alat musik tradisional Yogyakarta yang sudah dijelaskan di atas? Oleh karena itu, yuk kenali lebih banyak lagi budaya bangsa dengan terus menjaga dan melestarikannya. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments